Senin, 13 Februari 2012

bintang

Tulisan ini umurnya hampir 2 tahun, beberapa orang terdekat telah pernah membacanya, lalu tiba tiba saja ketika aku terpesona lagi oleh keindahan dan keluasan langit malam ini, aku jadi ingat lagi tulisan ini dan ingin membaginya dengan teman teman semua.

("Begitu banyak bintang! It was so enchanting. And I think it’s worthy enough to be shared")
Malam ini aku melihat bintang-bintang yang berserak di langit.
Ada bulan setengah penuh dilatari awan gelap dan genit.
Perpaduan yang aneh.. sungguh aneh..

Tiba-tiba aku merasa semua baik-baik saja.
Yah, bagi sebagian orang lain itu adalah hal gila, atau mungkin klise, bisa juga terlalu fiktif.
Bagaimana mungkin perasaan baik-baik saja datang hanya dengan melihat taburan bintang.
Tapi aku begitu, selalu merasa baik-baik saja jika malam bergemintang Atau dengan hujan yang deras sekalipun.

Danau yang tenang, Sunset di laut Atau hanya duduk di bawah pohon menatap danau. Intinya: semua tentang alam menenangkanku.
Universe, jagat raya dan isinya, membuatku begitu damai.
Tapi tetap bintang-bintang yang jutaan itu yang paling kusuka, sangat kusuka.
Semua hal seperti itu, apalagi bintang-bintang itu, meredakan gelisahku. Mengempiskan kesombongan yang mengembangkan paruku.

Semua hal itu, apalagi bintang bintang itu, memaksaku tersenyum.
Bahkan saat ia yang kuanggap belahan hati itu pergi dengan alasan yang tak kumengerti.
Tapi.. bukankah tak semua hal harus kita mengerti.?
Bukan berarti aku tak lagi luka. Aku masih luka karena ditinggal pergi orang yang kusiapkan baginya sepotong hati.
Bukan berarti tiba-tiba sepiku pergi, "Tidak" !!
Sepi itu tetap ada.
Karena memang, mungkin, tahun-tahun yang kulewati mengantarku pada saat dimana aku memang cepat berasumsi, merasa butuh dilihat dan marasa tak pernah cukup dilihat,merasa butuh diperhatikan dan merasa tak pernah cukup diperhatikan. Dan aku sepi dalam semua inginku.
Dan bintang bintang itu bagai sebuah tepukan hangat di punggungku. Membisikkan kata ajaib itu: “Kau akan baik baik saja”.
Bahwa mungkin aku luka saat ini. Tapi aku bisa melewatinya. Sempurna atau tidak, entahlah..

Aku mungkin sepi, tapi aku tak sendiri.
Bukankah di belahan bumi yang lain juga ada orang yang sama-sama melihat bintang dan bulan itu. Maka, aku dan dia dan ribuan lainnya bersatu dalam satu keterpanaan.
Terhubung bagimanapun mereka. Aku yang sepi dan luka, bingung dan amarah di usiaku yang baru 19.
dan malam penuh bintang ini menjadi saksiku. Dan menghiburku..

Pernahkah kau berfikir.
malam penuh bintang yang kulihat ini juga dilihat seorang gadis di benua lain, yang mungkin sedang dipeluk ayahnya. Dan malam ini malam terakhirnya melihat bintang sebagai putri kecil ayahnya. Karena malam-malam berikutnya akan menjadi malam yang berbeda.
Karena ia akan bersama laki-laki lain sebagai guardian soul yang baru. Walau malam berikutnya akan tetap penuh bintang, tapi malam ini adalah malam ia dan ayahnya.
Sepotong kenangan yang akan diceritakannya kembali, saat nanti menggenggam tangan ayahnya. Ketika tubuh kokoh yang dulu menggendongnya itu terbaring lemah di ranjang.

Atau seorang anak kecil disebuah desa kecil. Yang bertanya mengenai bintang itu pada kakaknya dan tak menemukan jawabannya.
Bisa jadi malam ini ia memutuskan akan menjadi ilmuwan yang menguasai misteri alam raya. Dan mungkin belasan tahun kemudian aku adalah salah satu penggemar karya-karya tulisannya.

Atau seorang ibu yang menatap bintang dan merasa damai, karena anaknya yang meninggal dalam peperangan yang kejam dan merenggut kebahagiannya telah tenang di sana.

Atau seorang musisi amatir yang ingin bunuh diri lalu melihat bintang itu dan memikirkan: mungkin ia harus menunda dulu rencananya. Karena malam ini terlalu indah dilewatkan tanpa satu lirik lagu yang ternyata mampu menembus tangga lagu dunia beberapa bulan kemudian.

Atau bisa saja sepasang kekasih yang saling berpelukan, sambil melihat bulan, dan sama-sama berjanji dalam hati: malam itu akan jadi malam yang tak terlupakan. Lalu beratus-ratus pertengkaran mereka di malam-malam yang lain dileburkan hanya dengan mengingat malam ini.

Atau bahkan bintang bintang dan bulan setengah penuh itu mungkin saja juga dilihat oleh seorang calon terpidana mati. Yang melihatnya dari balik jendela kecil kusam di atas kamarnya dan merasa amat menyesal tak sempat berlama-lama menikmatinya dulu, saat ia masih diberi waktu.

Begitu banyak orang. Begitu banyak cerita. Kadang ia lebih beruntung dariku. Kadang justru lebih sulit. Dan aku akan mengalami kedua masa itu. Tapi di situlah kekagumanku.
Sepikah aku, bahagiakah aku, menang atau jatuh, gelisah atau teduh, aku tetap merasa damai menatap langit itu.

Damai yang aku tak tahu darimana datangnya. Dan aku yakin, begitu banyak orang yang merasakan damai yang sama bagaimanapun cerita mereka hari itu.
Walau hanya sekian detik, maka malam ini aku akan keluar menikmati damai itu sekali lagi.


there are so many people out there who will tell you that " YOU CAN'T ". what you've got to do is turn around and say " WATCH ME I CAN!! "